Permainan Bahasa
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Belajar Merupakan Hal yang Mutlak dilakukan oleh seseorang.
Akan tetapi tidakkah mereka merasa jenuh bosan akan mendalami dan mempelajari
materi secara mendalam. Dalam suatau kegiatan adanya Refresh sangatlah penting
guna melancarkan dan mengembalikan semangat. Dalam pembelajaran sering kali
kita menemukan canda gurau dan permainan didalamnya, bukan karna mereka tidak
serius dalam pencapai tujuan, akan tetapi mereka menggunakan cara efektif agar
tujuannya cepat tercapai.
Tak terkecuali dalam pembelajaran bahasa yang menurut beberapa
kalangan memelajari bahasa kedua tidaklah sama mempelajari bahasa ibu maka dari
itu perlu adanya tehnik dan metode yang berbeda dalam pencapaiannya. Adanya
teori pembelajaran bahasa tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi berkaitan
dengan munculnya beberapa kasus tentang gagalnya pembelajaran yang dialami guru
bahasa.
Permainan bahasa merupakan salah satu sarana pencapaian
tujuan pembelajaran bhasa kedua yang sering dipraktekkan oleh kalangan guru,
karna dengan adanya permainan urid akan lebih mudah berintraksi dan memahami.
Akan tetapi permainan dsi bukanlah tujuan utama yang tidak menghasilkan
kemampuan dalam suatu ilmu.karna permainan yang baik adalah permainan yang
menyebabkan adanya kemahiran terutama dalam bahasa Arab, yakni 4 kemahiran
(Istima’,kalam,membaca,dan menulis).
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pengertian Permainan Bahasa ?
2. Bagaimana
Pentingnya Permainan dalam Pembelajaran Bahasa ?
3. Bagaimana
Prinsip Dasar Permainan Bahasa ?
4. Apa
saja Macam-macam Permainan dalam Pembelajaran Bahasa Arab
?
5. Apa
saja Kelemahan dan Klebihan Permainan Bahasa ?
C.
Tujuan Masalah
1.
Untuk
mengetahui pengertian Permainan Bahasa
2.
Untuk
mengetahui Pentingnya Permainan dalam Pembelajaran Bahasa
3.
Untuk
mengetahui Prinsip Dasar Permainan Bahasa
4.
Untuk
mengetahui Macam-macam Permainan dalam Pembelajaran Bahasa Arab
5.
Untuk
mengetahui Kelemahan dan Klebihan Permainan Bahasa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Permainan Bahasa
Permainan
berasal dari kata “main” yang berarti perbuatan untuk menyenangkan hati
(dilakukan dengan menggunakan ala-alat kesenangan atau tanpa media). Permainan
merupakan kebutuhan yang muncul secara alami dalam diri setiap individu. Setiap
manusia memiliki naluri untuk memperoleh kesenangan, kepuasan, kenikmatan,
kesukaan, dan kebahagiaan hidup. Hal ini dikarenakan sifat bawaan sejak lahir
bahwa manusia akan menghibur dirinya sampai ia mati[1].Manusia
adalah Homo Ludens yang berarti mahluk bermain[2].Menurut
filsafat Yunani, dalam permainan, selalu terkandung 2 unsur utama, yakni eros
(rasa senang, gembira,bahagia) atau fun dan pleasure dalam bahasa
inggris, dan agon (perjuangan,semangat) atau struggle dan effort.
Bagi anak, permainan merupakan wahana
belajar yang sangat penting sebagai proses pendewasaan diri, membantu menjaga
stabilitas emosi, mendorong perilaku prososial, sekaligus memperkenalkannya
terhadap dunia yang lebih luas. Sedangkan bagi rang dewasa, permainan
membutuhkan sasaran, konsep, dan teknik yang berbeda. Permainan merupakan
sarana yang efektif dan efisien serta penting untuk menghibur, mendidik,
memberikan dampak positif, dan membesarkan setiap pribadi. Jadi Bermain
merupakan kegiatan yang sangat penting bagi anak seperti halnya kebutuhan
terhadap makanan bergizi dan kesehatan untuk pertumbuhannya (padmonodewo,2002).
Sedangkan
Permainan bahasa merupakan aktifitas yang dirancang dalam pengajaran dan
berhubungan dengan kandunngan isi pelajaran secara langsung atau tidak
langsung. Permainan bahasa bertujuan memperoleh kesenangan dan melatih
keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, menulis dan sastra),
serta unsur-unsur bahasa (kosa-kata dan tata bahasa)[3].
Akan Tetapi Mungkinkah Bermain sambil
Belajar ataukah Belajar dengan Bermain? aktifitas Belajar dan Bermain memiliki
makna yang kontradiktif.yang sering kali kita mendengar nasehat “Jangan
bermain saja konsentrasi dengan pelajaran, kalau ingin paham !” padahal menurut
Ibnu Khaldun “Sesungguhnya,pengajaran itu merupakan profesi yang membutuhkan
pengetahuan,keterampilan dan kecermatan.” Dan khususnya pengajaran dalam Bahasa
asing (Arab) yang mana membutuhkan usaha yang keras. Sebab dalam
pembelajarannya sangan mengutamakan pada beberapa keterampilan, yaitu
menyimak,berbicara,membaca, dan menulis. Dan hal tersebutlah yang membuat
kejenuhaan serta situasi pembelajaran yang membosankan.
B. Pentingnya Permainan dalam Pembelajaran Bahasa
Pembelajaran memang tidak selalu
membutuhkan permainan, dan permainan sendiri tidak selalu dalam rangka
mempercepat proses pembelajaran. Akan tetapi, permainan yang dimanfaatkan
dengan bijaksana dapat menambah variasi, semangat, dan minat pada sebagian
proses belajar mengajar. Seringkali guru mengeluh karena banyak siswa yang
kemampuan belajarnya masih rendah terutama dalam belajar berbahasa, meslipun
guru sudah berupaya menggunakan berbagai model atau metode pembelajaran. Penerapan
permainan bahasa merupakan salah satu alternatife untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam berbicara bahasa Arab.
Permainan dalam belajar jika
dimanfaatkan secara baik dan benar dapat menghasilkan beberapa hal berikut: [4]
1.
Menyingkirkan “keseriusan” yang menghambat proses
Belajar.
2.
Menghilanhkan stres dalam lingkungan belajar,
3.
Mengajak siswa terlibat secara penuh
4.
Meningkatkan proses belajar
5.
Membangun kreatvitas diri,
6.
Mencapai tujuan dengan ketidaksadaran,
7.
Meraih makna belajar melalui penglaman, dan
8.
Memfokuskan siswa sebagai subjek
belajar.
Selain itu permainan sangatlah berguna
apabila diterapkan disekolah, karena permainan merupakan proses untuk keahlian
anak selanjutnya, suatu praktek untuk kemudian hari. Permainan sangatlah
penting sekali untuk perkembangan kemampuan kecerdasan. Dalam permainan
anak-anak dapat bereksperimen tanpa gangguan sehingga dengan demikian akan
mampu membangun kemampuan yang kompleks. Permainan merupakan cara atau jalan
bagi anak untuk mengungkapkan hasil pemikiran, perasaan, serta cara mereka
menjelasakan dunia lingkungannya, bermain juga membantu anak dalam menjalin
hubungan sosial. Dengan demikian anak membutuhkan waktu yang cukup untuk
bermain, bermain disekolah dapat membantu perkembangan anak apabila guru cukup
memberikan waktu, ruang, materi dan kegiatan bermain anak.
C. Prinsip Dasar Permainan Bahasa
Permainan bukanlah tujuan utama
melaikan sarana untuk pencapaian tujuan, yaitu meningkatkan keterampilan
berbahasa (menyima, berbicara, membaca dan menulis dan sastra), dan unsur-unsur
bahasa (kosakata, dan tata bahasa) dengan cara yang menyenangkan, akan tetapi
apabila suatu permainan yang menyenangkan akan tetapi tidak ada unsur perolehan
keterampiln maka hal tersebut ukan permainan bahasa atau yang sebaliknya,
kegiatan yang melatih keterampilan tanpa adanya unsur kesenangan. Karna tujuan
utama dari permainan bahasa adalan keterampilan dan kesenangan.
D. Unsur-Unsur dan Syarat Permainan Bahasa[5]
Diantara unsur-unsur yang terdapat
dalam permainan Bahasa diantaranya:
1. Adanya kelompok
2. Adanya permainan dan tempat bemain
3. Adanya batas waktu
4. Peraturan permainan
Sedangkan syarat-syaratnya diantaranya
:
1. Memilih permainan yang adanya hubungan
dengan pendidikan (materi pembelajaran)
2. Menggunakan metode yang mudah
3. Permainannya
sesuai dengan dengan keahlian dan kecenderungan murid
4. Menimbulkan
imajinasi,kreatif bagi siswa
5. Permainanya Harus
menyesuaikan jumlah siswa.
E. Macam-macam Permainan dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Adapun
umacam-macam permainan bahasa dalam pembelajaran bahasa Arab antara lain:
a. Permainan Bahasa untuk Keterampilan
Menyimak (istima’)
1) Bisik Berantai (al-asrar al
mutasalsil) missal . Mengenali anggota badan dengan lagu[6]
Permainan ini terdiri dari dua kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 6-7 siswa, guru membisikkan kata atau kalimat yang di
perlihatkan kepada siswa terdepan pada masing-masing kelompok untuk selanjutnya
dibisikkan pada siswa dibelakangnya demikian sampai siswa terakhir, kelompok
yang tercepat dan benar dialah yang menang.
2) Perintah Bersyarat (al amr bi
syartin atau qola saiman)
Guru memberikan perintah kepada siswa
yang ditunjuk di depan kelas, akan tetapi perintah boleh dilaksanakan jika
diawali dengan kata “qola saiman” misalnya, jika siswa melaksanakan perintah
tanpa diawali kata tadi maka tidak sah.
3) Bagaimana Saya Pergi (kaifa adzhabu)
Guru
menyuruh siswa untuk menunjukkan rute perjalanan yang terdapat dip eta yang
tergambar di papan tulis, setelah mendengarkan penjelasan singkat tentang
perjalanan yang ingin di tempuhnya.
b. Permainan Bahasa untuk Keterampilan
Berbicara (kalam)
1) Kotak Barang (shunduq al-asyya’)
Guru
memasukkan berbaga benda yang sebelumnya dipertunjukkan satu persatu pada siswa
ke dalam sebuah kotak, setelah itu bertanya pada mereka benda apa yang di
pegangnya, jika siswa menebak dengan benar maka benda tadi dikeluarkan,
demikian sampai habis.
2)
Menyebut Gambar (sifis shuroh)
Guru
memperlihatkan beberapa gambar orang-orang yang terkenal (tokoh) kepada siswa,
kemudian menyuruh satu orang siswa untuk mengomentari satu gambar, demikian
sampai akhir.
3) Apa yang Saya Kerjakan (madza a’mal)
Guru
memperagakan perbuatan tertentu atau menyuruh salah satu siswa untuk melakukan
perbuatan tersebut, kemudian menyuruh siswa lain untuk menebak apa yang sedang
dilakukannya.
c. Permainan Bahasa untuk Keterampilan
Membaca (qiraah)
1) Sobekan cerita (al-auroq
al-mumazzaqoh)
Guru
memilih cerita-cerita pendek dari buku, majalah, koran dan sebagainya, kemudian
dipotong-potong menjadi beberapa bagian, selanjutnya guru menceritakan cerita
tersebut lalu siswa disuruh untuk mengurutkan kertas-kertas potongan tersebut
sesuai dengan cerita yang telah diceritakan oleh guru.
2) Antonim
(al.mudhod)
Guru menunjukkan kata yang ditulis dikartu atau siswa
mengambil kartu secara acak, dan siswa yang mendapatkan kartu langsung
menyebutkan lawan katanya, apabila tidak dapat menyebutkan lawan katanya maka
ia harus mendapat hukuman.
3) Mengeluarkan kata yang asing
(takhrij al-kalimah al-gharibah)
Guru
memperlihatkan secara cepat sekelompok kata, satu diantaranya ada yang asing
atau tidak sesuai, dan siswa harus mencarinya dan menyebutkan kata yang asing
tersebut.
d. Permainan Bahasa untuk Keterampilan
Menulis (kitabah)
1) TTS (al-kalimah al-mutaqaati’ah)
Guru
menyiapkan beberapa pertanyaan dalam bentuk TTS, kemudian guru menyuruh siswa
ntuk menjawab soal TTS secara individu atau kelompok.
2) Permainan huruf yang kurang atau
hilang
Guru
menyuruh siswa menuliskan satu atau beberapa huruf yang hilang pada kata atau
kalimat tertentu dengan gambar yang menunjukkan kata dari jawaban tersebut.
3) Menyempurnakan gambar dan menulis
namanya
Ada
beberapa gambar yang digambar dengan terputus-putus, kemudian guru menyuruh
siswa untuk menyempurnakan dan menulis maksud dari gambar tersebut.
F. Kelemahan dan Kelebihan Permainan Bahasa[7]
Dalam
pelaksanaannya, permainan bahasa memiliki kelemahan dan kelebihan, berikut
adalah kelemahan dan kelebihan darinpermainan bahasa:
1. Kelebiihan Permainan Bahasa
a) Permainan bahasa merupakan salah
satu media pembelajaran berkadar CBSA tinggi.
b) Dapat mengurangi kebosanan siswa
dalam proses pembelajaran dikelas.
c) Dengan adanya kompetisi antar siswa
dapat menumbuhkan semangat siswa untuk lebih maju.
d) Permainan bahasa dapat membina
hubungan kelompok dan mengembangkan kompetensi social siswa.
e) Materi yang dikomunikasikan dapat
meninggalkan kesan di hati siswa sehingga pengalaman keterampilan yang dilatih
sukar dilupakan.
2. Kelemahan Permainan Bahasa
a) Jumlah siswa terlalu besar sehingga
menyebabkan kesukaran untuk melibatkan semua siswa.
b) Pelaksanaan permainan bahasa diikuti
oleh tawa dan sorak sorai siswa sehingga dapat mengganggu kelas yang lain.
c) Tidak semua materi pelajaran dapat
dikomunikasikan melalui permainan bahasa.
d) Permainan bahasa pada umumnya belum
dianggap sebagai progam pembelajaran bahasa, melainkan hanya sebagai selingan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Permainan
merupakan hal yang dapat membantu proses pembelajaran, permainan disini
bukanlah sekedar permainan biasa karna permainan bahasa merupakan
aktifitas/kegiatan yang dirancang serta dapat memantu proses pencapai tujuan
dalam pembelajarn bahasa yakni 4 keterampilan bahasa (Istima’,kalam,Qiro’ah,dan
kitabah). Dengan adanya permainan dalam pembelajaran diharapkan muncilnya
semangat siwa, kreasi seta hilangnya kejenuhan dan stres dari peserta didik.
Akan
tetapi permainan bukanlah tujuan utama melainkan sarana untuk pencapaian
keterampilan/kemahiran dalam bahasa. Sehingga siswa merasa nyaman lanyaknya
belajar bahasa ibu. Banyak manfaat dan kekurangan dngan diciptakannya permainan
dalam pembelajaran seperi menghilangkan kejenuhan, adanya kompetisi antar
siswa, dan menyisakan kesan yang tak terlupakan (inspiratif) akan tetapi
terkadang menggnngu kelas yang lain, dan tidak semua materi dapat di sampaikan
dengan permainan.
Banyak
macam-macam permainan yang dapat digunakan dalam 4 kemahiran bahasa arab sepert
istima’ dengan bisik berantai, kalam dengan Madza a’mal, Qiro’ah dengan sobekan
cerita serta kitabah dengan TTS, dan banyak lagi diebutkan dalm referensi
lainnya.
B.
Saran
Segai seorang pendidik sebaiknya kita
harus mengerti dengan sesuatu yang berkaitan dengan siswa, baik dalam cara
pembelajarannya, aktifitas serta hasil dan yang berkaitan dengan
pembelajarannya agar kita dengan mudah menciptakan suatu rancangan dan
kreatifitas yang dapat melancarkn proes pembelajarannya sehingga dengan mudah
dalam pencapaian tujuan.
Daftar
Pustaka
محمد
طاهر ،محمد بيحقي ، أم حنيفة ، سلطان مسعود. 2013. المدخول إلى طرق تدريس
العربية للأندونيسيين. سورابيا : IAIN Press
Rosyidi, Abdul Wahab.
2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab
Malang : UIN Malang press.
Mujib, Fathul dan Nailur Rahmawati. 2011. Metode
Permainan-Permainan Edukatif Dalam pembelajaran Bahasa Arab. Jogjakarta : Diva press.
Mujib, Fathul dan Nailur Rahmawati. 2013. Permainan Edukatif
Pendukung pembelajaran Bahasa Arab(2). jogjakarta : Diva press.
Brown, H.Douglas. 2007. Prinsip pembeljaran dan pengajaran Bahasa .
Jakarta : kedubes Amera Serikat.
Ismail, Andang. 2006. Education
Games. Yogyakarta : Pilar Media.
[1]
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati
2011 “Metode Permainan-Permainan Edukatif Dalam pembelajaran Bahasa Arab”jogjakarta
Diva press.(hal 25).
[2]
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati
2013 “ Permainan Edukatif
Pendukung pembelajaran Bahasa Arab(2)”jogjakarta Diva press.
[4]
Fathul Mujib Ibid (36)
[7]
Fathul Mujib Ibid (38-39)
No comments:
Post a Comment